Potensireduksi sampah di Kelurahan Selamat sebesar 56,16 kg/hari atau 51,66% dari total sampah. Potensi reduksi sampah berdasarkan komposisi jenis sampah dengan pengomposan 37,33% dan daur ulang Melaluiprogram Plastic to Food ini, kedua perusahaan mengedukasi dan mengajak masyarakat untuk peduli dalam mengelola sampah plastik yang ada di lingkungan sekitar pemukiman. Skema program tersebut dimulai dari pengumpulan sampah plastik oleh warga yang dapat ditukarkan menjadi beras sebagai stimulasi awal. Sampah plastik yang terkumpul dibawa Pertamatama siapkan alat dan bahan yang kamu butuhkan untuk membuat kerajinan tangan dari koran. Di sini kami akan menggunakan beberapa lembar koran bekas. Ambil satu lembar terlebih dahulu, di mana ada sisi kanan dan kirinya. Kemudian potong lembaran tersebut dengan panjang masing-masing 10 cm. Untuk lebarnya disesuaikan dengan lembaran koran cash. KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS KERAJINAN KERTAS KORANSTMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2016 / 2017 Abstrak Kerajinan tangan merupakan pekerjaan yang biasa dilakukan orang-orang pada jaman dulu untuk mengisi waktu luang dengan membuat berbagai bentuk dan kegunaan. Hal tersebut selain untuk memenuhi kebutuhan sendiri sekaligus dijual sebagai usaha sampingan maupun utama guna menambah pundi-pundi penghasilan. Jaman sekarang masih banyak orang yang menggeluti pekerjaan sebagai seorang pengerajin dengan memanfaatkan bahan-bahan yang telah disediakan oleh alam maupun dari barang-barang bekas. Salah satunya adalah kertas koran. Jika kita berlangganan koran, tentu saja akan banyak menimbun sampah koran yang tidak terbaca lagi. Dari pada menambah sampah, sampah koran tersebut bisa kita kreasikan menjadi barang guna bahkan peluang bisnis untuk mendapatkan uang tambahan. Karya ilmiah ini akan membahas bagaimana memanfaatkan limbah koran menjadi sebuah karya seni yang bernilai jual tinggi. Biasanya untuk membuat sebuah kerajinan lembaran koran bekas di gulung terlebih dahulu menjadi sebuah batangan, baru kemudian di rangkai sesuai bentuk yang diinginkan. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Koran atau surat kabar adalah barang yang tak terlepas dari kehidupan kita, sebagai media informasi. Dari koran kita bisa mengetahui perkembangan berita terkini. Seiring perkembangan zaman, kini telah banyak portal berita online yang bertebaran di internet, bahkan kita juga bisa mengakses berita dari seluruh dunia hanya dengan melalui internet. Meski demikian kehadiran koran tetap tidak bisa dihilangkan adalam kehidupan masyarakat kita. Pasalnya masih banyak orang yang lebih menyukai membaca koran. Akibatnnya, sampah yang dihasilkan dari koran pun terus bertambah, apalagi koran memiliki batas waktu, karena selalu mengabarkan berita terbaru. Nah, untuk mengatasi masalah itu, maka kita bisa untuk mengurangi sampah koran yang sudah tidak terpakai menjadi sebuah kerajinan tangan. Selain bisa mengurangi jumlah sampah, anda juga bisa menjadikannya sebagai peluang usaha untuk menambah penghasilan. B. Rumusan Masalah Rumusan masalah yang teridentifikasi adalah sebagai berikut 1. Bagaimana cara membuat kerajinan koran? 2. Bagaimanakah cara memasarkan kerajinan koran? C. Tujuan Adapun tujuan berdasarkan rumusan masalah adalah 1. Mengetahui langkah-langkah membuat kerajinan koran 2. Mengetahui cara memasarkan kerajinan koran PEMBAHASAN A. Proses Pembuatan Kerajinan Koran Lembaran kertas koran utuh dipotong menjadi 8 bagian lembaran kecil. Kemudian dari lembaran-lembaran tersebut digulung diusahakan menjadi padat di tengahnya agar kuat jika nantinya dibentuk. Untuk merekatkannya menggunakan lem kayu yang banyak dijual di pasaran dengan mencampurnya dengan air lebih kurang sebanyak 10%. Gulungan-gulungan kecil dari kertas koran tersebut sebaiknya dijemur agar kering dan keras. Dari batangan gulungan kertas koran tersebut maka bisa dibuat apa saja, biasanya semua gulungan itu saling direkatkan hingga menjadi lembaran. Lembaran-lembaran dari gulungan kertas koran itu ukurannya disesuaikan dengan kebutuhan. Selebihnya tinggal memotong dan merekatkan satu dengan yang lainnya sehingga terbentuk. Proses pembentukan ini yang diperlukan kesabaran tinggi serta keuletan agar barang kerajinan yang dihasilkan kualitasnya bagus. Barang yang bisa dibuat tidak hanya dalam bentuk batangan utuh saja, tetapi lembaran kecil atau gulungan koran yang dipipihkan bisa juga menjadi cara dalam menciptakan suatu barang. Anda pasti sudah mengerti jajanan yang pembungkusnya dari daun dengan ukuran memanjang seperti contong. Nah dari teknik tersebut anda bisa menciptakan berbagai produk seperti vas bunga, tempat pensil, kap lampu, hingga bentuk replika/miniatur. Berikut beberapa langkah-langkah membuat kerajinan dari bahan koran bekas 1. Membuat pigura dari koran bekas Alat dan bahan Koran bekas Lidi Gunting Lem kertas Kardus bekas Langkah-langkah membuat kerajinan tangan dari koran bekas Setelah menyiapkan alat dan bahan, lakukan langkah pertama dengan menggunting koran berbentuk segi panjang dengan ukuran yang di inginkan. Kemudian, gulung kertas koran tersebut dengan menggunakan bantuan lidi, caranya dengan menempelkan ujung lidi pada kertas koran dengan menggunakan lem, lalu gulung lidi dan otomatis koran akan ikut tergulung. Selanjutnya, buatlah pola pigura sederhana dengan menggunakan kardus bekas dan balut pola tersebut dengan gulungan krtas koran yang tadi dibuat Lalu, beri gantungan dengan benang agar pigura dapat dipajang dan terakhir masukan poto pada pigura. Pajanglah diatas dinding rumah. 2. Membuat tempat sampah dari koran bekas Alat dan bahan Koran bekas Gunting Lem kertas Kawat Cat Meteran Tang Palu Langkah-langkah membuat tempat sampah Setelah semua bahan disiapkan, potonglah koran bekas dan gulung dengan bantuan kawat agar gulungan sama besar, buatlah sebanyak yang dibutuhkan. Kemuadian, buatlah rangkanya menggunakan kawat steinless yang juga dilapisi koran. Setelah itu anyam koran seperti lazimnya menganyam kerajinan anyam lainnya dengan hitungan keluar masuk dan atas bawah sesuai motif yang diinginkan atau teknik seperti jahitan. Di tiap akhir anyaman, untuk menguatkan ikatan ujungnya hanya memakai teknik selip–menyelipkan tiap ujungnya pada anyaman teakhir tanpa harus diikat. Dan terakhir catlah dengan warna sesuai keinginan agar tempat sampah dari koran terlihat lebih menarik. 3. Membuat keranjang dari koran bekas Alat dan bahan Koran bekas Gunting Lem Langkah-langkah mmbuat keranjang dari kain bekas Setelah semua bahan disiapkan, potonglah beberapa koran menjadi bagian yang lebih kecil membentuk perbsegi panjang. Kemudian, lintingklah koran-koran tersebut dengan bantuan lidi Selanjutnya, ambilah 8 buah lintinghan koran dan susun memutar seperti arah angin. Teknik membentuk dasar keranjang oval dimulai dari cara menyusun bentuk lingkaran. Gerakan memutar diawali di sisi bagian selatan arah angka 6 bila mengacu pada bilangan jam. Lintingan diputar ke arah kiri secara bersilangan teknik in-out , ilustrasi bilangan jam dimulai dari angka 6. Lanjutkan putaran hingga membentuk lingkaran bertumpuk sebagai dasar keranjang. Semakin banyak lingkaran yang terbentuk, akan semakin besar pula keranjang yang akan dibuat. Dalam menyambung gerakan lintingan secara memutar, gunakan lem untuk menyatukan lintingan yang satu dengan lintingan yang lain. pabila kumpulan lingkaran sebagai dasar keranjang sudah dirasa cukup, langkah berikutnya adalah membangunkan sisi-sisi keranjang ke arah atas. Teknik in-out secara bersilangan dapat terus dilanjutkan untuk membuat sisi keranjang. Dengan meneruskan teknik in-out secara melingkar berlawanan arah jarum jam ke arah atas, bentuk keranjang sudah mulai dapat terlihat. Kemudian, rapihkan tiang-tiang lintingan yang masih tegak berdiri dengan proses menggunting lalu sisipkan ke dalam sisi-sisi keranjang. Dan terakhir untuk mempermanis karya, dapat mengkombinasikan kreasi dengan teknik menganyam pada bagian atas keranjang. 4. Membuat reflika perahu layar dari koran bekas Alat dan bahan Koran bekas Lem Kertas Lem Tembak Kawat Benang Gunting Penggaris Cutter Langkah-langkah membuat reflika dari koran bekas Potong kawat ukuran 27cm dan 26cm masing-masing 2 biji, kemudian lengkungkan untuk kerangka perahu. Selanjutnya, bentuk menjadi kerangka perahu. Kawat ukuran 26cm sebagai kerangka atas dan 27cm sebagai kerangka bawah. Ikat ujung keempat kawat dengan benang/tali. panjang kerangka perahu ±23cm. Kemudian, potong lintingan koran, pada kerangka perahu yang dimulai dari tengah. Kemudian tempel hingga memenuhi seluruh kerangka perahu. Untuk membuat penyeimbang perahu,potong lintingan koran dengan ukuran 22cm. Potong kawat sejumlah 4 biji berukuran 22cm, masukkan kawat pada rongga lintingan koran yang telah dipotong, kemudian lenkungkan 2 linting korantadi dan tempelkan pada atas perahu. Kemudian, tempelkan pada 2 linting koran berikutnya tanpa dilengkungkan sebagai penyeimbang perahu. Untuk membuat tiang layar, siapkan lintingan koran sepanjang 30cm dan masukkan lidi kedalamnya agar tiang tetap tegak. Untuk membuat layar, gambarlah pola segitiga pada plastik mika dengan ukuran 15 x 18 x 18cm, susunlah lintingan koran dengan selingan potongan linting koran yang dipotong serong untuk bagian tepi. Setelah lem cukup kuat, lepaskan rangkaian linting koran yang akan dijadikan layar dari pola segitiga mika kemudian pasang atau tempelkan layar pada tiang, kemudian tambahkan tali-tali pada layar untuk mempermanis tampilan miniatur kapal. B. Pemasaran Peluang pemasaran produk-produk kerajinan dari kertas koran ini masih terbuka luas pasarannya sehingga menjadi produk bisnis yang menguntungkan. Keunikan bentuk yang berdasar dari kreatifitas pembuatannya membuat produk kerajinan kertas koran ini memiliki jumlah peminat yang besar. Pemasaran bisa dilakukan sendiri dengan memanfaatkan internet seperti social media dan website sebagai media promosi dengan jangkauan yang lebih luas dan biaya yang minimalis. Selain itu aktif dalam setiap acara pameran sebagai salah satu model pemasaran konvensional yang bisa membawa produk kerajinan tersebut lebih dikenal orang. Walaupun media pemasaran modern sangat membantu usaha penjualan namun masyarakat kita masih lebih merasa puas jika bisa melihat dan memegang barang kerajinan tersebut secara langsung. Oleh karena itu manfaatkan setiap acara pameran mulai dari tingkat lokal daerah anda sendiri agar produk kerajinan kertas koran tersebut semakin dikenal orang. Beberapa pengerajin kertas koran ini penjualannya tidak hanya di pasar lokal Indonesia saja, namun telah berhasil menembus beberapa negara. Banyak dari orang-orang mancanegara yang tertarik dengan produk-produk kerajinan dari Indonesia terutama barang yang dibuat dari kertas koran. Namun perlu dipahami pembeli dari luar negeri memiliki standar tinggi dalam menentukan barang kerajinan tersebut layak dibeli. Beberapa diantaranya adalah unik, kuat, kokoh, dan aman digunakan, ini yang menjadi motivasi agar kerajinan tangan tidak dibuat secara asal-asalan. Kualitas harus menjadi standar agar produk barang kerajinan dari kertas koran ini mendapatkan tempat di pasar domestik maupun internasional. PENUTUP A. Kesimpulan Jika kita memiliki bakat keterampilan, berbisnis kerajinan tangan merupakan salah satu bisnis yang memiliki peluang yang cukup besar. Kerajinan ini dapat dipasarkan sampai pada skala internasional. Pembeli potensial pun banyak tersebar di berbagai penjuru dunia. Berbagai strategi dapat digunakan untuk mendongkrak penjualan Kerajinan koran bekas ini. Selain ramah lingkungan juga sangat memiliki harga jual yang cukup tinggi. B. Saran 1. Buatlah Kerajinan yang unik dan menarik, yang belum pernah diciptakan oleh orang lain. 2. Sebaiknya pasarkan dengan teman-teman anda terlebih dahulu, sebelum menjualnya ke publik DAFTAR PUSTAKA Demak, permana. “10 Cara Membuat Kerajinan Tangan Dari Koran Bekas”. 03 Maret 2016. Anonim. “Cara Membuat Kerajinan Tangan Dari Koran Bekas”. 03 Maret 2016. Anonim. “Produk Kerajinan Tangan Dari Kertas Koran”. 04 Maret 2016. This study examined the design and analysis of the strength of the trash bin frame using the finite element method. The analysis was carried out using Autodesk Inventor Professional 2017. The frame material used was Aluminum 5052 with ISO 10799-2 Square standard with the size of 25 x 25 x 2 mm. Variable loads of trash bin were 55 kg, 60 kg, 65 kg, and 70 kg. The simulation results show that a load of a trash bin with the weight of 55 kg, 60 kg, 65 kg, and 70 kg had the safety factor of 2,49, 2,28, 2,11, and 1,96. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Turbulen Jurnal Teknik Mesin, , No. 2, , Desember 2018, p-ISSN 2621-3354 64 L. A. N. Wibawa; Desain dan Analisa Kekuatan Rangka Tempat Sampah di Balai LAPAN Garut Menggunakan Metode Elemen Hingga DESAIN DAN ANALISIS KEKUATAN RANGKA TEMPAT SAMPAH DI BALAI LAPAN GARUT MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA Lasinta Ari Nendra Wibawa1* 1Balai Uji Teknologi dan Pengamatan Antariksa dan Atmosfer, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional LAPAN, Indonesia *Email INFORMASI ARTIKEL ABSTRAK Submitted 01/12/2018 Revised 12/01/2019 Accepted 17/01/2019 Print-Published 31/01/2019 Penelitian ini mengkaji tentang perancangan dan analisis kekuatan rangka tempmenggunakan metode elemen hingga. Analisis dilakukan menggunakan software Autodesk Inventor Professional 2017. Material rangka yang digunakan adalah Aluminum 5052 dengan standar ISO 10799-2 Square dengan ukuran 25 x 25 x 2 mm. Variabel beban tempat sampah yaitu 55 kg, 60 kg, 65 kg, dan 70 kg. Hasil simulasi menunjukkan untuk beban tempat sampah dengan berat 55 kg, 60 kg, 65 kg, dan 70 kg memiliki faktor keamanan berturut-turut yaitu 2,49, 2,28, 2,11, dan 1,96. Katakunci aluminium 5052, analisis elemen hingga, analisis kekuatan, autodesk inventor 2017, rangka tempat sampah ABSTRACT This study examined the design and analysis of the strength of the trash bin frame using the finite element method. The analysis was carried out using Autodesk Inventor Professional 2017. The frame material used was Aluminum 5052 with ISO 10799-2 Square standard with the size of 25 x 25 x 2 mm. Variable load of trash bin was 55 kg, 60 kg, 65 kg, and 70 kg. The simulation results show that a load of a trash bin with the weight of 55 kg, 60 kg, 65 kg, and 70 kg had the safety factor of 2,49, 2,28, 2,11, and 1,96. Keywords aluminum 5052, finite element analysis, strength analysis, autodesk inventor 2017, trash bin frame 1. PENDAHULUAN Balai Uji Teknologi dan Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Balai LAPAN Garut merupakan balai tempat melaksanakan kegiatan uji teknologi penerbangan dan antariksa, khususnya uji statik roket, uji terbang roket, dan uji pesawat LSU LAPAN Surveillance UAV. Balai LAPAN Garut terletak di pesisir Pantai Cilauteureun sehingga membuat lingkungan Balai LAPAN Garut sangat tinggi dengan ancaman korosi. Kandungan asam yang tinggi di pesisir pantai menimbulkan banyak kerugian yang disebabkan oleh tingginya laju korosi. Laju korosi yang tinggi berdampak pada berkurangnya umur pakai dari sebuah komponen. Komponen-komponen yang terbuat dari material logam khususnya besi dan baja adalah material yang paling dominan terkena dampaknya. Luasnya lingkungan kantor Balai LAPAN Garut menuntut usaha yang keras segenap pemangku kepentingan stakeholder dalam menjaga kebersihan dan keindahan lingkungan kantor. Ketersediaan tempat-tempat sampah yang tersebar di TURBULEN JURNAL TEKNIK MESIN UNIVERSITAS TRIDINANTI PALEMBANG Homepage-artikel Turbulen Jurnal Teknik Mesin, , No. 2, , Desember 2018, p-ISSN 2621-3354 65 L. A. N. Wibawa; Desain dan Analisa Kekuatan Rangka Tempat Sampah di Balai LAPAN Garut Menggunakan Metode Elemen Hingga beberapa titik sangat diperlukan untuk menjaga lingkungan Balai LAPAN Garut agar senantiasa bersih dan nyaman. Saat ini, rangka tempat sampah di Balai LAPAN Garut masih menggunakan material mild steel. Untuk meminimalkan terjadinya korosi, material mild steel dilapis menggunakan cat besi. Namun, metode ini kurang efisien mengingat laju korosi di kantor Balai LAPAN Garut sangat tinggi. Hal ini juga menimbulkan masalah dalam hal perawatan karena harus dilakukan pengecatan ulang secara teratur dan berkala. Penelitian ini bertujuan merancang rangka tempat sampah dengan material Aluminium alloy 5052 yang merupakan material yang umum digunakan di tempat-tempat dengan tingkat korosi yang tinggi. Aluminium 5052 memiliki banyak kelebihan, antara lain kemampuan kerja yang baik, kekuatan statis sedang, kekuatan lelah yang tinggi, kemampuan las yang baik, dan ketahanan korosi yang sangat baik, terutama di daerah laut Ravendra A. et al, 2014. Rangka tempat sampah dirancang agar dapat mendukung dua unit bak sampah secara berdampingan. Satu bak untuk sampah organik, sedangkan bak yang lain untuk sampah non organik. Hal ini dimaksudkan agar sampah organik dan non organik tidak bercampur aduk. Sampah organik yang telah terkumpul dapat dimanfaatkan untuk membuat pupuk kompos. Sementara untuk sampah non organik dapat didaur ulang menjadi material baru, khususnya untuk sampah plastik dan logam. 2. METODOLOGI PENELITIAN Material Material yang digunakan untuk rangka tempat sampah yaitu material Aluminium paduan 5052. Rangka yang digunakan adalah standar ISO 10799-2 Square ukuran 25 x 25 x 2 mm. Gambar 1. Standar material rangka tempat sampah Perangkat lunak Software Penelitian ini menggunakan perangkat lunak software Autodesk Inventor Professional 2017 untuk membuat gambar 3 Dimensi 3D dan melakukan pengujian kekuatan rangka tempat sampah. Autodesk Inventor Professional adalah salah satu produk dari Autodesk Inc. USA yang dulu lebih familier dengan produk AutoCAD Wibawa, 2018a. Analisis tegangan yang dilakukan oleh Autodesk Inventor menggunakan metode analisis elemen hingga sehingga kita dapat menganalisis desain yang sesuai dengan keinginan Wibawa, 2018b. Analisis elemen hingga adalah teknik numerik matematis untuk menghitung kekuatan dan perilaku struktur komponen teknik dengan membagi obyek menjadi bentuk jala mesh. Asumsi pada saat melakukan analisis linier, yaitu Wibawa, 2018b 1. Sifat material komponen tetap linier setelah batas luluh. Maka, hasil diluar batas luluh tidak valid menggunakan simulasi Autodesk Inventor. 2. Defleksi komponen sangat kecil dibandingkan ukuran komponen secara keseluruhan. 3. Komponen bersifat kaku dan ulet. Misalnya, material logam bukan karet. 4. Deformasi komponen sama dalam ketiga arah. Dengan kata lain, material bersifat isotropik. Desain 3 tiga dimensi rangka tempat sampah ditunjukkan pada Gambar 2 di bawah ini. Gambar 2. Dimensi rangka tempat sampah dalam mm Turbulen Jurnal Teknik Mesin, , No. 2, , Desember 2018, p-ISSN 2621-3354 66 L. A. N. Wibawa; Desain dan Analisa Kekuatan Rangka Tempat Sampah di Balai LAPAN Garut Menggunakan Metode Elemen Hingga Parameter Analisis Tegangan menggunakan Autodesk Inventor Professional 2017 secara lengkap dapat dilihat dari Tabel 1 berikut ini. Tabel 1. Parameter analisis tegangan Tipe Simulasi Single Point Variabel beban tempat sampah 55 kg, 60 kg, 65 kg, dan 70 kg Percepatan gravitasi 9,81 m/s² Total muatan 539,55 N, 588,6 N, 637,65 N, dan 687,7 N Average element size 0,1 mm Minimum element size 0,2 mm Safety factor Berdasarkan yield strength Jumlah node111670 Jumlah elemen58629 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis sifat fisik material Tabel 2 menunjukkan sifat fisik material rangka tempat sampah. Material Aluminium 5052 memiliki massa jenis sebesar 2,68 gram/cm³. Hal ini berdampak pada massa total rangka tempat sampah yang cukup ringan, yaitu hanya seberat 3,07 kg. Tabel 2. Sifat fisik material rangka tempat sampah Parameter Keterangan Material Aluminum 5052 Density 2,68 g/cm³ Mass 3,07 kg Area 1150460 mm²Volume 1146410 mm³Yield Strength 193 MPa Ultimate Tensile Strength 228 MPa Young's Modulus 70,3 GPa Poisson's Ratio 0,33 ul Shear Modulus 26,43 GPa Analisis tegangan von mises, deformasi, dan safety factor Hasil simulasi menggunakan Autodesk Inventor menggunakan analisis statik linier. Analisis statik adalah disiplin teknik yang menentukan tegangan pada material dan struktur yang mengalami gaya atau beban statis maupun dinamis Younis, 2010. Analisis statik menggunakan metode elemen hingga dan bertujuan untuk menentukan struktur atau komponen, dapat dengan aman menahan kekuatan dan beban yang telah ditentukan. Kondisi ini dapat tercapai saat tegangan yang ditentukan dari gaya yang diaplikasikan kurang dari kekuatan luluh material dalam menahan beban. Hubungan tegangan ini sering disebut sebagai faktor keamanan safety factor dan digunakan dalam banyak analisis sebagai indikator keberhasilan atau kegagalan dalam sebuah analisis Wibawa, 2018b. Gambar 3, Gambar 4, Gambar 5, dan Gambar 6 menunjukkan hasil simulasi tegangan von Mises rangka tempat sampah terhadap variasi beban. Tegangan von Mises maksimal untuk beban 55 kg, 60 kg, 65 kg, dan 70 kg berturut-turut sebesar 77,50 MPa, 84,54 MPa, 91,58 MPa, dan 98,63 MPa. Tegangan von Mises masih berada di bawah kekuatan luluh yield strength Aluminium 5052, yaitu sebesar 193 MPa. Nilai deformasi maksimal rangka tempat sampah terhadap beban 55 kg, 60 kg, 65 kg, dan 70 kg berturut-turut sebesar 1,224 mm, 1,335 mm, 1,446 mm, dan 1,557 mm. Nilai deformasi ini relatif kecil. Nilai faktor keamanan safety factor minimum beban 55 kg, 60 kg, 65 kg, dan 70 kg berturut-turut sebesar 2,49, 2,28, 2,11, dan 1,96. Nilai faktor keamanan safety factor pada saat beban 70 kg berada di bawah standar yang dipersyaratkan untuk suatu komponen mampu menahan beban dinamis. Beban dinamis adalah beban yang dapat terjadi atau bekerja secara tiba-tiba pada sebuah struktur. Beban dinamis umumnya kecil tetapi berubah-ubah terhadap waktu Wibawa & Himawanto, 2018. Beban dinamis dapat berupa beban angin, beban seismik, beban fatigue, dan frekuensi natural. Beban dinamis perlu diantisipasi karena rangka tempat sampah kerap mengalami beban fluktuatif dari beban sampah. Nilai safety factor yang dipersyaratkan untuk komponen mampu menahan beban dinamis yaitu 2-3 Dobrovolsky, 1978. Gambar 3. Tegangan von mises rangka tempat sampah dengan beban 55 kg Turbulen Jurnal Teknik Mesin, , No. 2, , Desember 2018, p-ISSN 2621-3354 67 L. A. N. Wibawa; Desain dan Analisa Kekuatan Rangka Tempat Sampah di Balai LAPAN Garut Menggunakan Metode Elemen Hingga Gambar 4. Tegangan von mises rangka tempat sampah dengan beban 60 kg Gambar 5. Tegangan von mises rangka tempat sampah dengan beban 65 kg Gambar 6. Tegangan von mises rangka tempat sampah dengan beban 70 kg Hasil simulasi rangka tempat sampah secara lengkap dapat dilihat pada Tabel 3, Tabel 4, Tabel 5, dan Tabel 6. Hasil simulasi menunjukkan rancangan rangka meja kerja masih cukup aman untuk menahan beban hingga 65 kg. Hal ini karena nilai safety factor sebesar 2,11. Tabel 3. Hasil simulasi rangka tempat sampah dengan beban 55 kg Hasil simulasi Beban 55 kg Von mises stress MPa Minimum 0 Maksimum 77,50 Deformasi mm Minimum 0 Maksimum 1,224 Safety factor Minimum 2,49 Maksimum 15 Tabel 4. Hasil simulasi rangka tempat sampah dengan beban 60 kg Hasil simulasi Beban 60 kg Von mises stress MPa Minimum 0 Maksimum 84,54 Deformasi mm Minimum 0 Maksimum 1,335 Safety factor Minimum 2,28 Maksimum 15 Tabel 5. Hasil simulasi rangka tempat sampah dengan beban 65 kg Hasil simulasi Beban 65 kg Von mises stress MPa Minimum 0 Maksimum 91,58 Deformasi mm Minimum 0 Maksimum 1,446 Safety factor Minimum 2,11 Maksimum 15 Tabel 6. Hasil simulasi rangka tempat sampah dengan beban 70 kg Hasil simulasi Beban 70 kg Von mises stress MPa Minimum 0 Maksimum 98,63 Deformasi mm Minimum 0 Maksimum 1,557 Safety factor Minimum 1,96 Maksimum 15 Turbulen Jurnal Teknik Mesin, , No. 2, , Desember 2018, p-ISSN 2621-3354 68 L. A. N. Wibawa; Desain dan Analisa Kekuatan Rangka Tempat Sampah di Balai LAPAN Garut Menggunakan Metode Elemen Hingga 4. KESIMPULAN Desain rangka tempat sampah menggunakan material Aluminium 5052 memiliki massa yang yang cukup ringan, yaitu sebesar 3,07 kg. Rancangan rangka tempat sampah yang telah dibuat cukup aman untuk menahan beban hingga 65 kg. Hal ini karena nilai faktor keamanannya sebesar 2,11. DAFTAR PUSTAKA Ravendra A. et al. 2014. Effect of welding parameters on weld characteristics of 5052 Aluminium Alloy sheet using TIG Welding. International Journal of Innovative Research in Science, Engineering and Technology, 33, 10302–10309. V. Dobrovolsky, K. Z. 1978. Machine elements a textbook. Moscow Peace Publisher. Wibawa, L. A. N. 2018a. Merancang Komponen Roket 3D dengan Autodesk Inventor Professional 2017. Buku Katta. Retrieved from Wibawa, L. A. N. 2018b. Simulasi Kekuatan Komponen Sarana Pengujian Roket Menggunakan Autodesk Inventor Professional 2017. Buku Katta. Retrieved from Wibawa, L. A. N., & Himawanto, D. A. 2018. Analisis Ketahanan Beban Dinamis Material Turbin Angin Terhadap Kecepatan Putar Rotor Rpm Menggunakan Metode Elemen Hingga. Jurnal Simetris, 92, 803–808. Younis, W. 2010. Up and running with Autodesk Inventor Simulation 2011 a step-by-step guide to engineering design solutions. Elsevier. ... Kondisi lingkungan dengan tingkat kandungan asam yang tinggi di tepi pantai menimbulkan banyak kerugian yang disebabkan oleh tingginya laju korosi Wibawa, 2019b. Laju korosi yang tinggi berdampak pada berkurangnya umur pakai dari komponen yang terbuat dari material logam, khususnya besi dan baja yang paling dominan terkena dampaknya. ...... Kondisi lingkungan dengan tingkat kandungan asam yang tinggi di tepi pantai menimbulkan banyak kerugian yang disebabkan oleh tingginya laju korosi Wibawa, 2019b ... Lasinta Ari Nendra WibawaThis study examined the design and strength analysis of tool cabinet frame using the finite element method. Tool cabinet was designed five levels with sizes of 800 mm length, 400 mm width, and 1750 mm height. The analysis was carried out using Autodesk Inventor Professional 2017 software. The frame material used was Aluminum alloy 3003-H12 with DIN EN 10056-1 Equal angles standards with a size of 25 x 25 x 3 mm. Load variables for each tool cabinet level were 45 kg, 50 kg, 55 kg and 60 kg. The simulation results show that the tool cabinets for each level weighing 45 kg, 50 kg, 55 kg, and 60 kg have safety factors of and Analisis tegangan yang dilakukan oleh Autodesk Inventor menggunakan metode analisis elemen hingga. Analisis elemen hingga adalah teknik numerik matematis untuk menghitung kekuatan dan perilaku struktur komponen teknik dengan membagi obyek menjadi bentuk jala mesh [11]. ...... Analisis statik adalah disiplin teknik yang menentukan tegangan pada material dan struktur yang mengalami gaya atau beban statis maupun dinamis [12]. Analisis statik menggunakan metode elemen hingga dan bertujuan untuk menentukan struktur atau komponen, dapat dengan aman menahan kekuatan dan beban yang telah ditentukan [11]. Kondisi ini dapat tercapai saat tegangan yang ditentukan dari gaya yang diaplikasikan kurang dari kekuatan luluh material dalam menahan beban. ... Lasinta Ari Nendra WibawaPenelitian ini mengkaji tentang pengaruh diameter baut terhadap kekuatan rangka main landing gear untuk pesawat UAV menggunakan metode elemen hingga. Analisis statik linear dilakukan menggunakan software Autodesk Inventor Professional 2017. Material rangka main landing gear menggunakan Aluminium paduan 5083. Pesawat UAV memiliki berat 75 kg dengan kecepatan landing 10 m/s dan waktu impak 0,5 detik. Variabel diameter baut yaitu 11 mm, 12 mm, 13 mm, dan 14 mm. Hasil simulasi menunjukkan bahwa tegangan Von Mises untuk diameter baut 11 mm, 12 mm, 13 mm, dan 14 mm berturut-turut yaitu 82,092 MPa, 85,113 MPa, 85,141 MPa, dan 85,340 MPa. Nilai deformasi untuk diameter baut 11 mm, 12 mm, 13 mm, dan 14 mm berturut-turut yaitu 2,173 mm, 2,185 mm, 2,194 mm, dan 2,204 mm. Nilai faktor keamanan untuk diameter baut 11 mm, 12 mm, 13 mm, dan 14 mm berturut-turut yaitu 3,472, 3,349, 3,347, dan 3,340. Dari hasil simulasi dapat disimpulkan bahwa diameter baut terbaik adalah berukuran 11 mm.... Solid waste volume is calculated based on solid waste generation and multiplied by a safety factor of 30%. The frame of the waste bin often experiences fluctuating loads from hazardous waste loads therefore, dynamic loads was anticipated [11]. The equation used is in accordance with equation 1. ...Andhika Yoga WibisonoDisfiatri KusumaningtyasSalman Farid Lahmadi I Wayan Koko SuryawanThe design of the hazardous waste station is intended to adjust the security in the XYZ port area based on the fire and leakage possibility based on hazardous waste generation. The research method uses primary data, which is the measurements to determine the availability of land area, and secondary data to determine the generation amount and solid waste characteristics. The design of the hazardous waste station began with field observations to measure the land availability, then collected secondary data to know the volume type, volume, characteristics, and dimensions of hazardous waste collection. The composition of hazardous wastes based on the solid waste characteristics is flammable 20%, flammable and toxic 56%, toxic 23%, and corrosive 1%. The result found that the recommended dimension of the hazardous waste station is 11m x 8m. The total area of ventilation needed is 8m2. The light source of a hazardous waste station is recommended to have 40 Watts of power and each Armature has 2 lights. The container dimensions for leakage prevention are 2m x 2m x m with a freeboard of m. The fire extinguisher with a range of 12 m... Metode elemen hingga adalah teknik numerik matematika untuk menghitung kekuatan struktur komponen teknik dengan membagi obyek menjadi bentuk jala mesh Wibawa, 2019a;Wibawa, 2019c, suatu elemen yang lebih kecil sehingga kalkulasi dapat diatur dan dijalankan Wibawa & Himawanto, 2018. Metode elemen hingga bertujuan untuk menentukan struktur atau komponen dapat dengan aman menahan beban yang telah ditentukan Wibawa, 2019d;Wibawa, 2019b. Metode elemen hingga banyak digunakan untuk mengukur tegangan dan konsentrasi tegangan dalam silinder berdinding tebal dan berdinding tipis Mohamed, 2018. ...Makalah ini meneliti tegangan von Mises yang terjadi dalam silinder berdinding tebal untuk tabung motor roket karena pengaruh ketebalan cap dan tekanan internal. Dimensi panjang silinder adalah 300 mm dan memiliki diameter luar 122 mm dan ketebalan dinding 8 mm. Ketebalan cap divariasikan 10, 15, 20, dan 25 mm dengan tekanan internal 4, 6, 8, 10, dan 12 MPa. Analisis tegangan menggunakan metode elemen hingga dengan perangkat lunak ANSYS untuk pemilihan tabung motor roket. Perbandingan nilai tegangan hoop dan longitudinal antara perhitungan analitik dan simulasi digunakan untuk proses validasi. Hasil simulasi menunjukkan bahwa ketika ketebalan cap meningkat, tegangan Von Mises berkurang. Aluminium 6061 dan CFRP memiliki faktor keamanan lebih tinggi dari 1,25 untuk semua ketebalan cap dan variasi tekanan internal. GFRP memiliki faktor keamanan lebih tinggi dari 1,25 untuk semua variasi tekanan internal ketika ketebalan cap 20 dan 25 mm.... Analisis elemen hingga merupakan metode yang umum digunakan oleh software analisis struktur. Analisis elemen hingga adalah teknik numerik matematis untuk menghitung kekuatan dan perilaku struktur komponen teknik dengan membagi obyek menjadi bentuk jala mesh [9] [10]. ... Lasinta Ari Nendra WibawaThis study examines the design and stress analysis of a 10-ton capacity rocket lifting device using the finite element method. The material used is Aluminum alloy 7075. Finite element analysis is done numerically by using Autodesk Inventor Professional 2017 software. The simulation results show that the structure of the rocket lift has Von Mises stress, deformation, mass, and safety factors of MPa, mm, kg, and Analisis tegangan Autodesk Inventor menggunakan metode elemen hingga. Analisis elemen hingga adalah teknik numerik matematis untuk menghitung kekuatan dan perilaku struktur komponen teknik dengan membagi obyek menjadi bentuk jala Wibawa, 2019b Wibawa, 2019c. ... Lasinta Ari Nendra WibawaPenelitian ini bertujuan menyelidiki pengaruh kecepatan landing vertikal terhadap ketahanan beban impak rangka landing gear menggunakan metode elemen hingga. Analisis tegangan dilakukan menggunakan perangkat lunak Autodesk Inventor Professional 2017. Material rangka landing gear menggunakan Aluminium paduan 5083. Pesawat UAV memiliki berat 100 kg dan waktu impak 0,5 detik. Kecepatan landing vertikal yaitu 7 m/s, 8 m/s, 9 m/s, dan 10 m/s. Hasil simulasi menunjukkan bahwa rangka landing gear cukup aman untuk menahan kecepatan landing hingga 9 m/s karena memiliki faktor keamanan sebesar 3,201.... Analisis tegangan yang dilakukan oleh Autodesk Inventor menggunakan metode analisis elemen hingga untuk memudahkan dalam menganalisis desain yang sesuai dengan keinginan kita [7]. Analisis elemen hingga adalah teknik numerik matematis untuk menghitung kekuatan dan perilaku struktur teknik dengan membagi obyek menjadi bentuk jala mesh [8]. ... Lasinta Ari Nendra WibawaPenelitian ini mengkaji tentang perancangan dan analisis tegangan Crane Hook model Circular Section dengan kapasitas 5 ton menggunakan material Stainless Steel dan Aluminium 6061. Analisis dilakukan secara numerik dengan menggunakan software Autodesk Inventor Professional 2017. Hasil penelitian menunjukkan bahwa material Aluminium memiliki massa dan faktor keamanan yang lebih baik daripada material Stainless pemodelan sifat anisotropik yang benar dari bahan komposit sampai hari ini tidak sepenuhnya terungkap. Ini memaksa para insinyur dan ilmuwan untuk menyederhanakan deskripsi parameter fisik dan mekanik untuk menentukan perilaku mekanik padatan yang dapat dideformasi. Ini terutama berlaku untuk viskositas. Akibatnya dalam kompleks analisis perangkat lunak elemen hingga, sifat-sifat ini dimodelkan secara turun-temurun fungsi yang sebanding dengan tensor elastisitas awal, yang dalam beberapa kasus bukan asumsi yang benar. Adapun untuk menghilangkan kekurangan tersebut berdasarkan metode elemen hingga, maka metode grid yang ditumpangkan diusulkan, yang memungkinkan untuk memodelkan sifat fisik dan mekanik, khususnya viskoelastik, dengan mempertimbangkan tingkat anisotropi. Metode ini memungkinkan untuk memecahkan sejumlah masalah dalam teori viskoelastisitas anisotropik, menghasilkan diperoleh hasil yang benar. Makalah ini menyajikan pembenaran teoretis untuk metode ini, yang didasarkan pada pertimbangan total energi fungsional dari benda cacat, untuk masalah statis dan dinamis linier teori elastisitas dan viskoelastisitas. Pendekatan terhadap masalah ini menetapkan aturan untuk memperoleh parameter tegangan-regangan keadaan benda yang dapat dideformasi sesuai dengan kekhasan metode kisi-kisi yang ditumpangkan dan skenario yang mungkin diidentifikasi aplikasinya Lasinta Ari Nendra WibawaA rocket lifting device is a tool designed to facilitate the rocket assembly process. The device is mounted on a crane and is equipped with two webbing slings placed at the bottom. The study examines the fatigue life prediction of rocket lifting device using the finite element method. The design of rocket lifting device using Autodesk Inventor Professional 2017, while finite element analysis using Ansys Workbench. It is subjected to a 20-ton load with a fully- reserved type of loading. The fatigue life prediction using the Gerber mean stress theory. The material for the rocket lifting device is Aluminum alloy. The simulation results show that the rocket lifting device has a minimum fatigue life of up to x 107 cycles with a minimum safety factor of Lasinta Ari Nendra WibawaPenelitian ini mengkaji tentang pengaruh pemilihan material terhadap kekuatan rangka main landing gear untuk pesawat UAV menggunakan metode elemen hingga. Analisis statik linear dilakukan menggunakan software Autodesk Inventor Professional 2017. Material rangka main landing gear menggunakan Aluminium 5052-H38, Aluminium 5083 87 Cold Formed, Aluminium 6061, dan CFRP. Pesawat UAV memiliki berat 85 kg dengan kecepatan landing 10 m/s dan waktu impak 0,5 detik. Hasil simulasi menunjukkan bahwa rangka main landing gear dari yang paling ringan berturut-turut yaitu CFRP, Al 5083 87 Cold Formed, Al 5052-H38, dan Al 6061. Material yang memiliki faktor keamanan dari yang paling besar berturut-turut yaitu CFRP, Al 5083 87 Cold Formed, Al 6061, dan Al ini mengkaji tentang ketahanan beban dinamis material CFRP dan Aluminium 6061 untuk material turbin angin terhadap kecepatan putar rotor rpm. Desain 3 tiga bilah turbin angin menggunakan airfoil NACA 2415 dengan panjang 500 mm. Analisis dilakukan secara numerik dengan menggunakan software Autodesk Inventor Professional 2017. Variasi kecepatan rotor yang digunakan yaitu 100 rpm, 200 rpm, 300 rpm, dan 400 rpm. Hasil penelitian menunjukkan material CFRP memiliki faktor keamanan yang lebih baik daripada material Aluminium 6061 saat pengujian dengan menggunakan kecepatan rotor 400 of welding parameters on weld characteristics of 5052A RavendraRavendra A. et al. 2014. Effect of welding parameters on weld characteristics of 5052Machine elements a textbookV DobrovolskyV. Dobrovolsky, K. Z. 1978. Machine elements a textbook. Moscow Peace Komponen Roket 3D dengan Autodesk Inventor ProfessionalL A N WibawaWibawa, L. A. N. 2018a. Merancang Komponen Roket 3D dengan Autodesk Inventor Professional 2017. Buku Katta. Retrieved from DwAAQBAJ&lr=&printsec=frontcoverSimulasi Kekuatan Komponen Sarana Pengujian Roket Menggunakan Autodesk Inventor ProfessionalL A N WibawaWibawa, L. A. N. 2018b. Simulasi Kekuatan Komponen Sarana Pengujian Roket Menggunakan Autodesk Inventor Professional 2017. Buku Katta. Retrieved from and running with Autodesk Inventor Simulation 2011 a step-by-step guide to engineering design solutionsW YounisYounis, W. 2010. Up and running with Autodesk Inventor Simulation 2011 a step-by-step guide to engineering design solutions. Elsevier.

kerangka pada tempat sampah dari koran menggunakan bahan