GlowingArt Decoration memasang pelaminan area akad dan juga photo gallery pada pernikahan kali ini. 10 Ide Dekorasi Pelaminan Pernikahan yang Minimalis Di Rumah Konsep Dekorasi Pelaminan Minimalis Modern Untuk Outdoor. Simple Wedding Decoration Simple Wedding Decorations Wedding Design Decoration Wedding Planning Decor Bambumenjadi elemen prima dalam tema pernikahan ini. Selain itu, bunga sedap malam dan bunga melati adalah bunga yang akan mendominasi pernikahan adat ini. 3. Dekorasi Pernikahan Adat Minang. Pernikahan adat yang berasal dari Sumatera Barat ini menawarkan unsur glamor namun elegan dan tetap tradisional jika dilihat dari pilihan warnanya. Jikamenikah dengan adat Jawa, maka bakal ada malam midodareni dan siraman yang harus dijalani sehari sebelum pernikahan. Pada prosesi siraman, sang mempelai wanita akan 'dimandikan' dengan air bunga oleh orangtua dan para tetua. Jika ingin membuat acara ini berkesan, tentunya kamu juga perlu memperhatikan detail dekorasi venue siraman. Vay Tiền Online Chuyển KhoáșŁn Ngay. Yang Harus Ada dalam Dekorasi Pernikahan Adat Jawa By WeddingMarket 13 Aug 2019 Viewers 8903 Bagi orang Jawa memilih dekorasi pernikahan adat Jawa mungkin bukan hal yang terlalu sulit. Sebagai suku dengan populasi terbanyak di Indonesia, hampir setiap orang Indonesia mungkin pernah datang ke pernikahan yang dilakukan dengan adat Jawa. Memilih melangsungkan pernikahan dengan adat tradisional kerap dilakukan oleh setiap pasangan yang ingin menghormati background keluarga pernikahan adat pada umumnya, pernikahan adat Jawa mempunyai beberapa tatanan panjang yang harus dilalui. Simak artikel ini agar kamu mengetahui apa saja dekorasi pernikahan adat Jawa perlu disiapkan jika kamu ingin melangsungkan dengan pernikahan adat pernikahan dimulai, diadakan prosesi persiapan untuk menyambut hari besarnya sendiri. Dalam proses hajatan ini, ada dekorasi pernikahan yang perlu disiapkan. Proses hajatan dimulai dari pemasangan dekorasi yang menandai adanya pernikahan, yaitu proses pemasangan tratag tarub dan bleketepe. Tarub adalah atap tambahan untuk tempat para tamu berteduh. Di era yang sudah modern ini, tarub yang digunakan untuk menyambut tamu terbuat dari kain tenda dan bisa dihiasi dengan dekorasi adat Jawa. Namun, prosesi memasang tarub tetap dilaksanakan secara Harus Ada dalam Dekorasi Pernikahan Adat JawaUpacara pasang tarub diikuti dengan pemasangan bleketepe, yakni dekorasi berupa anyaman daun kelapa tua. Prosesi ini dilakukan secara simbolis oleh orang tua calon mempelai perempuan. Bleketepe sendiri biasanya terbuat dari anyaman daun kelapa hijau dengan ukuran 50 hingga 200 centimeter. Bleketepe biasanya juga dihiasi dengan pohon pisang, buah pisang, tebu, buah kelapa, daun beringin, dan juga janur kuning. Bleketepe tidak hanya berfungsi sebagai dekorasi biasa, tetapi juga mempunyai makna sebagai ajakan bagi para tamu untuk ikut serta dalam hajatan dengan hati yang memasang bleketepe, diharapkan segala kemungkinan yang tidak diinginkan akan hilang, sekaligus sebagai tanda bahwa sebuah pernikahan akan dijalankan di rumah tersebut. Janur juga dapat dimaknai dengan “jalarane nur”. Bahwa rumah tangga diharapkan menjadi sarana untuk menghadirkan cahaya atau “pepadang” dalam pernikahan adat Jawa lain yang harus ada setelah pemasangan bleketepe adalah kembar mayang. Dekorasi adat Jawa yang satu ini merupakan rangkaian yang dibuat dari berbagai daun serta ornamen dari janur yang dirangkai dan ditancapkan pada potongan pohon anak pisang. Janur dapat dihias menjadi ornamen berbentuk tugu-tuguan/gunungan, uler-uleran, keris, manukan, dan pecut. Sementara macam daun yang digunakan adalah daun beringin, andong, gondoroso, dan daun mayang sebagai dekorasi pernikahan, ada makna tersendiri dari pemasangan kembar mayang. Ornamen berbentuk tugu atau gunung melambangkan sosok laki laki yang penuh pengetahuan, pengalaman, dan kesabaran. Ornamen berbentuk keris memiliki makna bahwa pasangan pengantin hendaknya berhati-hati dalam kehidupan, pintar, dan bijaksana laksana sebuah keris. Ornamen uler-uleran merupakan simbol kemantapan bergerak dalam hidup, terutama dalam keluarga dan lingkungan. Ornamen pecut diharapkan memberikan motivasi untuk bersikap energik, cepat dalam berpikir, dan mengambil keputusan dalam hal rumah tangga. Sedangkan ornamen seperti burung melambangkan kerukunan dan kebahagiaan dalam berumah kembar mayang baru digunakan sejak prosesi midodareni sampai prosesi panggih. Dekorasi ini pun menjadi simbol penyatuan dua individu dalam kehidupan rumah juga Beberapa Ritual Penting dalam Pernikahan Adat JawaSetelah acara pernikahan dimulai, sering pula kita jumpai dekorasi pernikahan adat Jawa berbentuk sepasang patung pria dan wanita yang memakai pakaian adat Jawa duduk bersila. Patung ini disebut patung loro blonyo, yaitu sepasang patung pengantin pria dan wanita yang memakai baju adat Jawa lengkap dengan posisi duduk. Namun, seiring perkembangan seni-rupa kontemporer, patung ini mengalami perubahan penggunaan. Jika di zaman dulu patung Loro Blonyo hanya boleh digunakan oleh pengantin dari kalangan priyayi, kini loro blonyo bisa digunakan oleh siapa ini biasa diletakkan dalam rumah tradisional joglo sebagai dekorasi dalam pernikahan adat Jawa. Patung loro blonyo sendiri mempunyai makna yaitu sepasang pengantin yang disatukan dalam ikatan pernikahan yang kemudian mendatangkan kesuburan dan kemakmuran. Selain itu, loro blonyo juga dapat diartikan sebagai simbol kemakmuran yang berkesinambungan. Patung ini sering ditemui sebagai dekorasi pernikahan adat Jawa dengan harapan pengantin mampu menikmati kesuburan dan kemakmuran yang tidak terputus dalam kehidupan rumah pernikahan adat Jawa lain yang harus ada dan sering ditemui adalah gebyok dan miniatur joglo. Gebyok merupakan penyekat ruangan yang menampilkan replika pintu di tengahnya dengan ukuran khusus di bagian pinggir dan atasnya. Motif ukiran gebyok sendiri bermacam-macam, tergantung tempat pemesanannya, meski biasanya diukir mengikuti motif tanaman, kaligrafi, dan juga kisah sebagai dekorasi pernikahan adat Jawa, gebyok menyimpan makna bahwa kedua mempelai akan memasuki pintu atau dunia baru. Miniatur joglo sendiri juga bisa ditambahkan sebagai pengganti atau pelengkap gebyok. Miniatur joglo biasanya dipasang beriringan dengan hiasan gunungan dan dekorasi bunga di adat Jawa memang sering menggunakan gunungan sebagai elemen simbolis. Hal ini dikarenakan gunungan yang kerap ditemui dalam wayang kulit digunakan sebagai penanda dimulainya babak baru ketika dua gunungan disingkapkan di tengah layar wayang. Gunungan sebagai dekorasi pernikahan adat Jawa maka mempunyai arti bahwa akan ada dua pasangan yang menjalani kehidupan baru berumah tangga. Kunjungi WeddingMarket Festival Gratis! Menangkan Berbagai Hadiah Menarik Klasik dan Memiliki Nilai Filosofis, Ini Dia Ornamen yang Wajib Ada Pada Dekorasi Pernikahan Adat Jawa Kuno By WeddingMarket 29 Aug 2020 Viewers 4534 Dalam sebuah pernikahan, pelaminan merupakan aspek penting yang kurang lengkap apabila ditiadakan. Meskipun jasa dekorasi banyak menawarkan tema pelaminan dengan dekorasi glamour. Dekorasi pernikahan adat Jawa kuno, masih menjadi pilihan bagi para calon soal pernikahan adat Jawa, tidak lepas dari nilai filosofis dan energi mistis sendiri. Dikarenakan tanah Jawa merupakan wilayah yang dipercaya memiliki kekeramatan. Hal ini bisa dibuktikan dengan keberadaan gunung Mahameru yang dipercaya menjadi tempat bersemayamnya tanah Jawa, pernikahan merupakan hal yang sakral. Sehingga kedua mempelai diharuskan untuk mengikuti semua ritual kuno Jawa. Selain itu juga, terdapat beberapa ornamen pada dekorasi pernikahan adat Jawa Kuno yang khas dan memiliki nilai di era ini, pernikahan adat Jawa kuno masih digunakan oleh sebagian besar masyarakat Jawa. Selain untuk melestarikan budaya Jawa, pernikahan adat ini juga memiliki kesan tradisional, sederhana, sakral dan filosofis. Contohnya seperti siraman, serah-serahan, meratus rambut, midodareni, sungkeman dan masih banyak dari ritual sakral ini, nilai filosofis pernikahan adat Jawa didapat dari riasan pada mempelai. Seperti paes pada riasan pengantin wanita, kain jarik hijau, selendang berwarna merah, dan perhiasan yang digunakan. Bahkan untuk rias paes sendiri yang terdiri dari gajahan/panunggul, pengapit, penitis, dan godheg memiliki makna filosofis yang berisi doa dan kamu yang menginginkan dekorasi pernikahan adat Jawa kuno, berikut ini ornamen khas adat Jawa yang tidak boleh dilewatkan. Selain sebagai dekorasi, ornamen ini juga memiliki nilai filosofi yang tinggi. Ornamen Gebyok Sebagai Latar PelaminanGebyok merupakan sebuah ornamen yang bentuknya mirip pintu dan jendela. Gebyok, kerapkali digunakan sebagai penyekat ruangan rumah khas Jawa. Terbuat dari terbuat dari papan besar berbahan kayu jati penggunaannya pada dekorasi pernikahan adat Jawa kuno, gebyok berfungsi sebagai latar pelaminan. Gebyok ini merupakan produk khas Jawa yang dihias ornamen atau ukiran untuk menambah kesan mewah. Ornamen atau ukiran ini biasanya juga dipercantik dengan tanmbahan bungan di beberapa sudut. Sedangkan warna yang digunakan pun beragam. Jadi warna pada gebyok tidak selalu harus berwarna cokelat tua yang menampilkan kesan kuno dan klasik. Kamu juga memilih warna gebyok disesuaikan dengan tema dua pintu pada gebyok memiliki makna kehidupan baru yang akan dimasuki oleh kedua mempelai dari kehidupan sebelumnya. Sedangkan ukiran yang terdapat pada gebyok disimbolkan sebagai tujuan hidup dengan alam, tujuan hidup manusia, kesejahteraan, keharmonisan, kedamaian dan Joglo atau Rumah Adat JawaSelain gebyok yang menjadi latar pelaminan, dalam penerapannya, miniatur joglo biasanya menjadi pengganti gebyok. Bagian atap joglo berbentuk trapesium atau gunungan. Sentuhan ini menambah kesan dekorasi pernikahan yang miniatur joglo untuk dekorasi pernikahan adat Jawa kuno ini memiliki makna dan simbol tertentu. Pada miniatur joglo ini terdapat empat pilar yang melambangkan empat arah mata angin. Proses pembuatanjoglo yang rumit ini menjadi simbol status bagi kalangan bangsawan atau Gunungan Pada Permainan Wayang Kulit Sebagai Latar PelaminanSiapa yang tidak kenal dengan gunungan dalam permainan wayang kulit hayo? Sebagai orang Jawa, kamu wajib tahu tentang gunungan pada wayang kulit ini. kalau tidak, mungkin banyak orang sudah mengatakanmu wong Jowo kok ra ngerti jowone’ waduh! Padahal adat Jawa memiliki khas sendiri yang harus dilestarikan. Termasuk gunungan pada wayang kulit permainan wayang kulit, biasanya gunungan berfungsi sebagai alat peraga pada kisah perwayangan. Misalnya gunung, api, gua, pohon besar, ombak samudera, angin ribut, dan gua. Gunungan memiliki bentuk kerucut yang di dalamnya terdapat ukiran-ukiran cantik. Nah, ukiran ini mempresentasikan kehidupan gunungan pada dekorasi pernikahan adat Jawa kuno, bermakna bahwa kedua mempelai akan memasuki kehidupan dunia bersama-sama. Menghadapi segala keadaan dunia, baik dan buruknya. Selain berfungsi sebagai hiasan di pelaminan, gunungan biasanya juga digunakan sebagai pemanis venue pernikahan dan dekorasi Dua Lapik atau Patung Loro Blonyo Ikon Dekorasi Khas JawaPatung Loro Blonyo atau disebut juga dengan patung dua lapik digambarkan dengan laki-laki dan perempuan. Patung ini diibaratkan dengan pasangan Dewi Sri dan Sadhana. Dalam sebuah kisah, Dewi Sri menjadi penggambaran seorang gadis muda yang cantik layaknya Dewi Shinta dalam kisah Ramayana. Sedangkan Sadhana digambarkan dengan laki-laki yang memiliki rupa bagus seperti tokoh Rama dalam kisah Loro Blonyo ini bermakna sebagai kesetiaan antara pasangan suami istri dalam rumah hanya sebagai pakai, batik juga biasanya menjadi dekorasi pernikahan adat Jawa kuno pada pelaminan. Sebagai dekorasi pernikahan, batik diaplikasikan pada kursi tamu yang berfungsi sebagai pemanis, taplak meja jamuan, atau hiasan di pelaminan. Pemilihan batik untuk pernikahan ditentukan dari motifnya. Hal ini karena motif pada kain batik memiliki nilai filosofi tersendiri. Jadi kamu tidak bisa sembarangan dalam pemilihannya loh, ya! Batik yang dipilih untuk pernikahan biasanya batik bermotif Sido Asih dan Sido Mulya. Motif Sido Asih bermakna sebagai harapan dan kasih sayang dalam kehidupan rumah tangga untuk kedua mempelai. Sedangkan motif Sido Mulya yang memiliki makna kemuliaan untuk kedua Berbagai Macam Jenis BungaBunga seringkali dipilih menjadi hiasan tambahan dalam setiap dekorasi pernikahan. Pada dekorasi pernkahan adat Jawa kuno, hiasan bunga disimbolkan sebagai keharmonisan serta keharuman yang menjadi harapan dan akan terus menyertai kedua mempelai untuk menempuh kehidupan berumah TradisionalLampu tradisonal seringkali dipilih untuk menjadi penghias dalam pernikahan adat Jawa. Lampu-lampu ini akan digantung di bagian inti pelaminan, ditata dan diatur rapi untuk menarik perhatian tamu undangan dan bisa fokus pada kedua mempelai. Pemasangan lampu tradisional ini memberi makna tentang suatu harapan untuk kedua mempelai agar selalu dierangi dengan kebahagiaan. Rangkaian Buah dan SayurOrnamen yang terakhir yang harus ada pada dekorasi pernikahan adat Jawa kuno yang terakhir yaitu ornamen buah dan sayur. Buah dan sayur yang digunakan untuk dekorasi ini akan dipilih buah dan sayur yang memiliki kualitas terbaik. Kemudian akan disusun dan dirangkai sedemikian rupa, dipadu padankan dengan janur kuning sehingga terlihat indah. Rangkaian ini kemudian akan diletakkan di kedua sisi kursi mempelai. Buah dan sayur yang digunakan diantaranya buah Pir, apel, nanas, tomat, mentimun, anggur, rambutan dan lainnya. Rangkaian buah dan sayur ini memberi makna tentang harapan agar kedua mempelai selalu dilimpahi kemakmuran harta. Beberapa ornamen dekorasi pernikahan adat Jawa kuno yang telah dipaparkan diatas, memberi gambaran, bahwa pelaminan adat Jawa kuno dengan segala ritualnya memiliki makna yang telah dituahkan pemuka adat terdahulu. Sayang sekali rasanya apabila sebagai orang Jawa, kamu melewatkan kesempatan untuk melestarikan adat dan budaya yang luhur seperti ini. Jadi, apakah kamu akan menggunakan konsep pernikahan khas Jawa untuk melestarikan budaya nenek moyang? SWARA DARI AMAR BANK – Banyaknya prosesi yang harus dijalani, membuat biaya pernikahan adat Jawa tidaklah sedikit. Namun bukan berarti kamu harus jor-joran merogoh tabungan yang ada ya! Bujet bisa ditekan asalkan ada perencanaan yang matang. Prosesi pernikahan adat Jawa memiliki rangkaian upacara atau ritual yang berbeda dengan adat lainnya. Tentunya, masing-masing ritual tersebut memerlukan biaya yang harus dipersiapkan oleh kedua mempelai. Hitung segala kebutuhan harian kamu dengan Kalkulator Finansial dari Swara. Mulai dari modal bisnis, biaya pernikahan, renovasi rumah, traveling, hingga pendidikan. Klik Banner untuk Mencoba! Bagi kamu yang ingin tahu berapa rincian biaya pernikahan adat Jawa, silakan membaca artikel ini sampai habis. Rincian biaya pernikahan adat Jawa sederhana Berikut rincian biaya pernikahan adat Jawa sederhana yang bisa kamu jadikan patokan untuk melangsungkan pernikahan. 1. Tata rias dan busana Rp11-15 juta Sumber Freepik Biaya pernikahan adat Jawa yang pertama adalah tata rias dan busana. Kedua hal ini tidak hanya untuk calon pengantin saja, tetapi juga untuk orang tua, besan, 4 penerima tamu, dan 2 saudara Jika kamu menyewa event organizer maka kamu tidak perlu lagi menyewa busana pengantin. Semuanya sudah tersedia dan tinggal pakai. Jadi begitu acara dimulai, semuanya sudah bisa menyesuaikan termasuk salinannya. Harga menggunakan jasa event organizer pun berbeda tergantung paket yang kamu ambil. Namun, jika kamu tidak menggunakan event organizer, kemungkinan kamu membutuhkan biaya pernikahan sekitar Rp11 hingga Rp15 juta untuk tata rias dan busana adat Jawa. Baca juga Pernikahan Outdoor Panduan, Biaya, dan Tips Atur Budget 2. Pemasangan Tarub Rp2-5 juta Tarub merupakan istilah kepanjangan dari ditata supaya murub bercahaya. Merupakan prosesi pemasangan tenda yang dihiasi berbagai hiasan seperti bleketepe, janur kuning, pisang tuwuhan, kelapa muda, dan lainnya. Adapun biaya untuk pemasangan tarub pernikahan adat Jawa dibutuhkan sebesar Rp2 juta hingga Rp5 juta, tergantung seberapa lengkap tarub yang diinginkan. 3. Dekorasi pelaminan Rp3-5 juta Pelaminan itu ibarat singgasana. Kamu tentu menginginkan suasana pelaminanmu menjadi semenarik mungkin. Biasanya dekorasi pelaminan ini menjadi salah satu fasilitas yang masuk ketika kamu menyewa vendor pernikahan. Biaya vendor pernikahan biasanya mulai dari Rp15 juta dengan fasilitas dekorasi pelaminan, meja akad, make up dan busana, dan dekorasi ruangan. Namun, jika kamu memilih dekorasi yang sederhana, umumnya kamu bisa menyiapkan dana kisaran Rp3-5 juta. 4. Prosesi siraman Rp2-5 juta Prosesi siraman menjadi momen mengharukan bagi pengantin. Biasanya siraman dilakukan sehari sebelum hari pernikahan. Filosofi siraman diartikan sebagai niat sang calon pengantin ingin membersihkan diri dan suci lahir batin. Siraman dilakukan oleh kedua mempelai di rumah masing-masing dan didampingi oleh orang tua dan sesepuh yang dianggap berhasil dalam pernikahannya. Prosesi ini diakhiri dengan pemecahan kendi oleh juru rias. Ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan terlebih dahulu, yakni air siraman yang telah ditaburi bunga mawar, melati dan kenanga. Serta pengaron atau tempat siraman air. Biasanya, siraman masuk paket vendor, namun jika ingin custom sendiri, biasanya memakan biaya Rp2-5 juta. 5. Midodareni Rp1,5 juta Midodareni merupakan rangkaian prosesi pernikahan adat Jawa yang dilaksanakan sebelum akad. Biasanya, Midodareni disebut sebagai malam terakhir pemutusan status lajang calon pengantin. Acara midodareni biasa dilaksanakan dari pukul 6 sore hingga 12 malam. Adapun biaya untuk pelaksanaan midodareni untuk pernikahan adat Jawa dipatok mulai Rp1,5 juta. Harga tersebut sudah termasuk biaya MC, catur weda, tata rias untuk calon perempuan, kain jarik, dan lainnya. Baca juga 7 Contoh dan Tips Menabung Mahar Pernikahan Simpel Elegan 6. Akad Rp600 ribu – juta Sumber Freepik Setelah pelaksanaan midodareni, keesokan harinya akan dilakukan prosesi akad pernikahan yang menandakan sah-nya status pernikahan kedua mempelai. Biasanya, biaya untuk pelaksanaan akad untuk pernikahan adat Jawa membutuhkan biaya kisaran Rp600 ribu hingga Rp1,5 juta. 7. Panggih Rp4-5 juta Dalam bahasa Jawa, panggih diartikan sebagai proses bertemunya kedua calon mempelai setelah prosesi akad selesai. Makna dari prosesi ini agar pengantin bisa menjalani kehidupan rumah tangga dengan bahagia. Adapun upacara panggih disusun dalam berbagai rangkaian, yakni sanggan, keluarnya pengantin wanita dari kamar yang didahului oleh kembar mayang, lempar sirih, wijikan, dan indhak endhog. Setelah bertemu dan berhadap-hadapan, kedua mempelai berjalan bergandengan kelingking menuju pelaminan. Lalu, ritual dilanjut dengan prosesi tampa kaya, dhahar klimah, penjemputan orang tua dan sungkeman. Upacara panggih biasanya membutuhkan kisaran biaya Rp4 juta hingga Rp5 juta. 8. Dokumentasi foto dan video Rp2-3 juta Momen pernikahan tentunya tak ingin kamu lewatkan begitu saja. Oleh karenanya wajib untuk menyiapkan dokumentasi foto dan video yang terbaik untuk mengabadikan momen penuh bahagia itu. Dokumentasi foto dan video biasanya masuk dalam paket vendor pernikahan. Namun, jika menginginkan pengurusan sendiri, maka kisaran biaya yang harus disiapkan sekitar Rp2-3 juta Baca juga 10 Ide Kue Pernikahan Sederhana tapi Elegan dan Perkiraan Harga 9. Peralatan untuk kebutuhan kamar Rp2,5 juta Pengantin baru tentunya menginginkan suasana kamar yang bersih dan beda dari biasanya. Maka itu, vendor pernikahan biasanya memberikan pilihan paket untuk dekorasi kamar pengantin. Rata-rata biaya yang dipatok untuk dekorasi kamar pengantin mulai dari Rp2,5 juta. Harga per paket pun biasanya tergantung dengan fasilitas yang diberikan. 10. Peralatan untuk kebutuhan acara Seringkali ketika orang tua sudah membahas peralatan untuk kebutuhan acara itu timbul ribut. Kalau kamu pakai event organizer, tidak ada keributan semacam itu. Semuanya sudah disediakan oleh pihak event organizer termasuk tenda, kursi, hingga meja prasmanan.  Pihak event organizer juga biasanya sudah menyediakan peralatan pendukung lainnya seperti beberapa lampu neon berdaya 40 Watt, buku tamu, tempat souvenir, dan kotak uang. 11. Biaya catering Rp20-30 juta Sumber Freepik Biaya catering juga termasuk salah satu alokasi yang tinggi di sesi pernikahan. Biaya ini juga tergantung dengan jumlah tamu yang diundang. Rata-rata biaya pernikahan adat Jawa untuk jumlah tamu undangan 100 orang sebesar Rp20 juta sampai Rp30 juta. 12. Biaya sewa gedung Rp6-30 juta Sebenarnya, sewa gedung merupakan opsional jika resepsi tidak diadakan di rumah sendiri. Banyak pasangan pengantin lebih memilih mengadakan resepsi di gedung atau restoran. Namun, jika ingin menyewa gedung untuk resepsi, maka bersiaplah untuk menyiapkan dana yang besar. Ada baiknya kamu melakukan survei gedung yang bisa dijadikan alternatif pilihan, biasanya proses survei dilakukan 3-6 bulan sebelum acara. Adapun besaran sewa gedung dipatok harga Rp6 juta hingga Rp30 juta, tergantung fasilitas dan besaran gedung yang dipilih. Total biaya pernikahan adat Jawa sederhana, hanya Rp50 jutaan Setelah melihat rincian di atas, berikut ini total biaya yang digelontorkan untuk mengadakan proses pernikahan adat Jawa. Sumber Data Amar Bank Biaya pernikahan adat Jawa ditanggung siapa? Biasanya, biaya pernikahan adat jawa ditanggung oleh masing-masing calon tapi dengan porsi yang berbeda. Sebagian besar biaya pernikahan ditanggung oleh perempuan. Adapun pihak laki-laki biasanya bertanggung jawab atas cincin kawin, biaya administrasi, izin menikah, sewa atau pembelian pengantin, dan lainnya. Pada adat Jawa juga dikenal prosesi ngunduh mantu, di mana adanya pesta kedua yang diadakan oleh pihak laki-laki di tempat keluarga perempuan yang umumnya digelar seminggu pasca akad dan resepsi pernikahan selesai. Itulah rincian biaya pernikahan adat Jawa sederhana yang bisa kamu jadikan acuan. Pernikahan memang memerlukan biaya yang tidak sedikit, oleh karena itu, pastikan kamu menyiapkan sedini mungkin, ya! Jika dana kamu kurang, kamu bisa mengajukan pinjaman ke Tunaiku dari Bank Amar. Tunaiku merupakan pinjaman tanpa agunan hingga Rp20 juta dengan tenor kredit hingga 20 bulan, tentunya sudah terdaftar dan diawasi oleh OJK.

dekorasi pernikahan adat jawa sederhana